FOCUS
GRUP INTERVIEW
Karakteristik
focus group
Dipandang dari segi gaya pada setiap bidang,
karakteristik focus group secaara umum adalah sbb:
Karakteristik
|
Riset pasar
|
Akademis
|
Public dan non profit
|
partisipatoris
|
Dimana popular?
|
Bisnis komersial
|
Universitas,pemerintah,agensi, yayasan-yayasan
|
Pemerintah, kelompok, komunitas, yayasan-yayasan
|
Kelompok, komunitas,sekolah, yayasan, pemerintah
local
|
Berapa ukuran group?
|
10 sampai 12 orang
|
6 sampai 8 orang
|
6 sampai 8 orang
|
6 sampai 8 orang
|
Haruskah partisipan mengetahui satu dengan yang
lain?
|
Tidak lebih disukai bila ada orang asing
|
Tidak pada issu tertentu, setiap orang dapat saja
saling tahu yang lain tetapi bukan pada posisi yang saling menontrol
|
Tidak pada issu kadang-kadang menguntungkan,
selama mereka tidak saling mengontrol satu dengan yang lain
|
Kadang-kadang menguntungkan oaring-orang saling
tahu antara satu dengan lain
|
Siapa moderatornya?
|
profesional
|
Fakultas, mahsiswa tahap akhir, staf yang
berkualitas
|
Staf atau volunier yang memiliki keahlian spesipik
|
Volinier darikomunitas
|
Dimana focus group dilakukan?
|
Ruangan spesifik yang dihalangi cermin dan
kualitas suara tertentu
|
Lokasi umum kelas,kadangkala rumah,atau ruangan
yang dihalangi
|
Lokasi pada komunitas, pada setiap sekolah,
perpustakaan dan lain-lain
|
Lokasi komunitas dan rumah
|
Dimana data diperoleh?
|
Pengamat dibelakang cermin, audio atau pada video
|
Catatan lapangan atau pada video, kadang-kadang
video
|
Catatan lapangan dan audio recorder
|
Catataan lapanagan dan audio recorder
|
Bagaiman hasil dianalisa
|
bervariasi tetapi secara cepat menekankan pada
moderator atau analist. Kadang-kadang transkip
|
Biasanya dengan transkip, diikuti oleh prosedur
yang berlaku
|
Laporan digunakan oleh organisasi
|
Ringkasan lisan atau kesimpulan flip chart,
catatan lapangan kaset tape recorder
|
Siapa yang memperoleh salinan laporannya?
|
Hanya untuk sponsor. Laporan hanya untuk
pemiliknya
|
Lembaga akademik atau kantor pemerintah. Laporan
ditujukan pada jurnal ilmiyah
|
Laporan untuk organisasi. Dikembalikan ke
komunitas. Saling bagi dengan peserta
|
Berdasarkan pandangan yang hasilnya berdasrkan
pendapat komunitas
|
Waktu yang dibutuhkan untuk studi yang komplit?
|
Priode jangka pendek. Biasa lengkapnya beberapa
minggu
|
Jangka panjang, seringkali sampai 6 bulan atau
lebih
|
Waktu yang dibutuhkan berganti-ganti. Dibutuhkan
beberapa bulan
|
Jangka waktu panjang, 6 bulan atau lebih
|
Merencanakan
focus group
a.
Menentukan
tujuan
Menentukan tujuan adalah hal yang
krusial, kenyataannya, setiap orang memulaistudi dengan focus group(FG)
membeyangkan pertanyaan. Melalui tujuan
dapat dipikirkan pertanyaan yang bersifat fundamental.
Sewaktu-waktu ada yang meminta studi
yang bersifat orisional tetapi kurang familiar dengan focus group interview
(FGI). Contohnya seorang direktur organisasi pendidikan menginginkan bagaimana
memperkaya langgananya, coordinator kurikulum ingin mencoba programnya
bagaimana persepsi khalayak terhadap organiasasi. Ketika ad aide untuk
mempelajari hal tersebut melalui seperangkat riset, peneliti seringkali membutuhkan
informasi tentang sifat-sifat dasr dari suatu problem. Apakah informasi
tersebut diminta, dan bagaimana digunakan.kegagalan dalam mengklarifikasi
problem menghasilkan studi yang tidak memnuhi sasaran.
Khusus untuk mereka yang menjadi tim
peneliti dan yang bertanggung jawab pada hasil tersebut harus mendiskusikan
terlebih dahulu mengenai:
1)
Apakah problem yang dikaji disebutkan?
2)
Apakah mudah diputuskan dalam studi
tersebut?
3)
Apa tujuan dari studi tersebut?
4)
Informasi semacam apa yang diinginkan?
5)
Apakah tipe informasi demikian penting?
6)
Siapa yang menginginkan informasi
tersebut? (atau siapa yang ingin diberikan inforamsi tersebut)
7)
Bagaimana menggunakan inforamsi tersebut
(atau apakah yang ingin mereka lakukan dengan inforamsi tersebut?
Tujuan
ini penting kita pahami sesui keinginan klien dan membuat yakin orang lain
meminta kajian tersebut untuk setuju pada sifat dasar dari problem tersebut dan
tipe informasi yang dibutuhkan sesuai sasaran masalahnya.
b.
Memutuskan
metode yang benar untuk digunakan pada Focus group interview (FGI)
Ada dua cara yang digunakan yakni
menggunakan FGI atau tidak menggunakan FGI
Bila menggunakan FGI harus berdasar pada
pandangan bahwa:
·
Anda menelusuri tingkatan ide atau yang
dirasakan orang tentang sesuatu.
·
Mencoba memahami perbedaan persefektif
antara grup atau katagori orang-orang.
·
Bertujuan untuk membongkar factor yang
berpengaruh terhadap pendapat, prilaku dan motivasi.
·
Anda menginnginkan ide yang muncul dari
grup.
·
Anda ingin melakukan test ide, materi,
perencanaan atau kebijakan.
·
Peneliti membutuhkan inforamsi
dalam mendesain studi kuantitatif dalam
skala yang luas.
·
Peneliti membutuhkan inforamsi untuk
membantu menjelaskan data kuantitatif yang telah dikumpulakan.
Jika
tidak menggunakan FGI:
·
Anda menginginkan adanya consensus.
·
Anda ingin mengjar orang tersebut.
·
Anda tidak menggunakan hasil tapi hanya
sekedar ingin menunjukkan kepada pendengar tentang sesuatu.
·
Anda menghendaki proyeksi statistic.
·
Peneliti kehilangan control mengenai
aspek yang dikaji.
·
Metode lain dapat dihasilkan dalam
memperolah inforamsi yang berkualitas.
·
Ada metodologi lain dapat menghsilkan
kualitas informasi secara ekonomis.
·
Anda tidak mendapat jaminan secara pasti
mengenai inforamsi yang sensitive
c.
Indentifikasi
inforamsi kekayaan inforamsi partisipan
Siapakah yang menjadi target audiens?
Pada poin ini tentang bagaimana karakterisrik orang yang manjadi partisipian.
Contohnya: lembaga pendidikan mereka, bagaimana mereka tertarik dengan program
yang sedang berjalan. Pada permukaanya kita dapat saja berbicara dengan para
pelajar. Tetapi hal itu bisa kompleks. Bila terjadi tergetnaya bukan hanya
pelajar tapi pembisnis.
Dalam hal ini perlu berfikir bagaimana “memperkaya inforamsi”
Patton(1990) menggambarkan kasus kekayaan-inforamsi sabagai “asal dimana kita dapat
belajar mengenai isu sentaral penting yang manjadi tujuan riset sebagai suatu
transaksi yang besar”. Pertayaan riset adalah : siapa yang memilikki jumlah
besar wawasan manyangkut topic ini? Contohnya: pelanggan potensial adalah orang
yang member inforamsi tapi bukan partisipan actual dalam program tertentu. Orang yang berbeda
akan member anda inforamsi yang memiliki perspektif berbeda pula. Contohnya;
agen layanan kesehatan dan sekolah dasar yang mengkonsumsi buah-buahan dan
sayuran sambil bersekolah. Mereka akan mengadakan FG dengan orang tua, Guru,
penjaja makanan disamping pelajar itu sendiri.
d.
Menentukan
berapa group yang akan diadakan
Bagaimana merencanakan jumlah group
diantara berbagai tipe peserta. Jika anda masih menghendaki inforamsi baru setelah
anda memperolah dari tiga atau empat grup maka anda membutuhkan lebih banyak.
Contohnya : jika kita menghendaki pendapaat laki-laki atau perempuan dalam isu
yang berbeda, maka kita perlu mengadakan tiga grup laki-laki dan beberapa
persisinya grup perempuan.
Secara tradisional terdapat pandangan untuk
mengkatagorikan orang-orang dengan melihat factor geografi, umur, gender,
pendapatan, karakterisrik partisipan, jumlah keluarga, pekerjaan, katagori ini
akan membantu dalam mengidentifikasikan jumlah gruo yang diadakan dalam suatu
FG.
e.
Menyeimbangkan
desain dengan ketersedian sumberdaya
hal ini yang perlu direncanakan adalah
memikirkan jumlah sumber daya yang tepat yang akan dikeluarkan untuk proyek
riset ini. Disatu pihak kita menginginkan unruk mengadakan jumlah grup lebih
sedikit apa tidak berisiko uantuk menghasilkan suatu keputusan? Sebaliknya jika
terlalu banyak apatidak membebani pengeluaran. Pada satu sisi sumberdaya
mempertimbangkan.: waktu, uang, bakat disisi lain mendiasain, proyek
menghendaki perhitungan mengenai kelengkapan studi, berapa jumlah grup,
bagaimana kelngkapan analaisis dsb.
f.
Mendisain
pilihan pertanyaan
Single category design,
Contohnya:
Nomor
group 0=1 group
Audience(Generasi Muda yang 0 0 0 0
Melengkapi program selama 2 tahun)
Multiple
category design.
Nomor
group ( 0 = 1 group)
Audience 1 (remaja 14-15 thn) 0 0
(remaja 16-18 thn) 0 0
Audience 2 (Orang tua) 0 0 0
Audience 3 ( mentor) 0 0
Audience 4 (staf) 0
Double-layer
design,
Contohnya :
Nomor
group : 0 = 1 Group
lapisan 1 lapisan 2
Timur
Audience 1 (pasien) 0 0 0
Audience 2 (anggota keluarga) 0
Barat
Audience 1 (pasien) 0 0 0
Audience 2 (anggota keluaga) 0
Selatan
Audience 1 (pasien) 0 0 0
Audience 2 (anggota keluaga) 0
Utara
Audience 1 (pasien) 0 0 0
Audience 2 (anggota keluaga) 0
Broad- involvement
design
Contohnya:
Nomor
Group ( O = 1 group)
Audience 1 (Guru berpendidikan khusus) 0
0 0 0
0 0 0
Audience
2 (Guru pendidikan reguler) 0
Audience
3 (Orang tua) 0
Audience
4 (Pelajar) 0
Audience
5 (Advokat) 0
Audience
6 (Administrator) 0
g.
Mendengarkan
target audiens
Bagian
lain dari rencana adalah gambaran tentang studi ini dan menanyakan pertanyaan
seperti:
·
Bagaimana kita memperoleh nama orang
seperti ini?
·
Bagaimana menemukan orang-orang
tersebut?
·
Bagaimana orang-orang itu dikatagorikan
secara umum sama atau berbeda?
·
Apakah yang akan diperoleh dari
orang-orang tersebut, uantuk hadir dalam diskusi?
·
Siapa yang mengundang untuk
berpartisipasi?
·
Kapan waktunya yang memungkinkan mereka
dating dengan mudah?
·
Dimana tempat yang tepat untuk
berdiskusi?
·
Apakah ada pertanyaan yang bagus untuk
ditanyakan?
·
Bagaimana pikiranya mengenai pertanyaan
tersebut?
·
Orang semacam apa yang bakal menjadi
moderator untuk menenyakan pertanyaan tersebut?
Menanyakan pertanyaan dalam Focus
group
a.
Kualitas
pertanyaan
FG adalah pengalaman social dan
percakapan dalam bentuk pertanyaan yang tercipta dan terselenggara dalam
suasana yang bersifat informal
Penggunaan
kata ketika berbicara mengenai isu,
Jangan menggunakan akronim, jargon dan
bahasa yang aneh kalau berbica pada FG. Seorang professional akan dilihat pada
bahasa dengan teknik penggunaan istiah yang tepat,. Target audiens harus dibuat
yakin dengan bahasa yang jelas dan tidak berpretensi.
Mudahkah
disebut?
Pertanyaan yang baik adalah yang
tertulis, sehingga moderator harus berhati-hati dengan kata-kata dan
ungkapannya. Beberapa petanyaan harus tertulis besar tidak janggal dan
muluk-muluk bila ditanyakan secara lisan.
Apakah
jelas?
Ketika pertanyaan ditanyakan partisipan
harus mengerti pertanyaanya,. Pengeras suara harus cantik tetapi tidak
mengganggu pertanyaan tersebut, kadangkala moderator memberi pembukaan yang
panjang tidak jelas akan membuat partisipan bingung . oleh pertanyaanya harus
jelas sehingga tidak ditafsirkan oleh partisipan dengan pengertian yang lain.
Apakah
pendek?
Pertanyaan yang miring dapat mengganggu
responden perlu dihindari. Peartisipan tidak perlu terlalu sulit membedakan
inti pertanyaannya. Secara umum anda harus memperjelas pertanyaan tersebut
dengan menambahnya.
Apakah
yang bisa dilakukan pada waktu membuka dan menutup?
pada saat membuka dan menutup
pertanyaan, seorang interviewer harus melekukannya dengan sopan santun.
Pertanyaan tersebut secara tidak langsung menyatakan ungkapan dan cukup untuk
dijawab. Mereka diminta menjelaskan, mengambarakan atau mengilustrasikan
apakah
satu dimensi?
Bila kurang hati-hati, moderator dapat
memasukkan kata yang menjadi sinonim akan tetapi kadang-kadang berbeda konsep
bagi partisipan. Moderator mungkin berfikir sudah benar tapi partisipan
binggung. Contohnya: mana yang penting menurut anda? Atau mana yang
pertama-tama anda harus dilakukan? Dari dua petanyaan tersebut moderator
mengansummsikan bahwa pertanyaan tersebut berarti apakah yang penting untuk
dilakuakan pertama kali? Tapi ini tidak boleh menjadi pendapat partisipan.
Jelas,
diucapkan dengan baik dan tidak mengarahkan.
Jika menanyakan kepada partisipan
tentang sesuatu, yakini instruksinya jelas, contohnya: jika anda meminta
partisipan untuk mencatat sesuatu, apakah anda ingin menulis diatas kertas
sebelum mereka diskusi? Beberapa lama waktu yang mereka butuhkan? Praktis
instruksi demikian menjadi rumit, dan prosesnya menjadi panjang.
b.
Kualitas
alur pertanyaan yang baik
Pertanyaan diatur secara baik, dan
ditulis sekuennya secara lengkap, terutama kalimat pertanyaannya.
Bagaimana
memulainya dengan mudah?
FG yang baik jika berjalan cepat sejak percakapan
dimulai . pertanyaan sulit pada awalnya sebaiknya dimodifikasi. Gunakan
pertnayaan yang mudah sehingga setiap orang mudah menjawabnya.
Apakah
saling terkait?
Disebut FG karena dilakukan
terfokus, Salah satu bagiannya adalah
sekuaen. Pertanyaan biasanya mengalir dari satu pertnyaan lain. Sebaliknya
kumpulan pertanyaan tidak menggerombol secara bersamaan. Itulah yang disebut
sekuen.
Apakah
bergerak dari yang spesifik?
Pertanyaan sebaiknya bergerak terfokus
mulai dari pertnyaan yang spesifik sampai kepada pertanyaan yang penting.
Gunakan
waktu yang tersedia.
Tantangan yang perlu diantisipasi adalah berapa lama
wakru yang digunakan untul menjawab setiap pertanyaan yang penting sampai
dengan proses FG berakhir. Alur pertanyaan yang tersedia dipetakan sesuai
sasaran. Diskusi berakhir sesuai perkiraan waktu untuk semua pertanyaan yang
ada.
c.
Kategori
pertanyaan